Cari Blog Ini

Selasa, 29 Desember 2015

Rahasia Pensiun Muda, Kaya Raya, Dan Bahagia

Persahabatan yang Abadi

Persahabatan yang Abadi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebut saja Iqbal, laki-laki berumur 13 tahun. Ia terlahir dengan satu ginjal. Saat dia berumur 4 tahun, dokter mengatakan, bahwa ginjalnya yang dapat berfungsi, hanya satu. Tentu saja, “Lelah” menjadi pantangan dalam hidupnya. Senyum indah tak selalu hadir di bibirnya. Dalam satu hari, 32 suntikan injeksi harus menancap tajam di kulitnya, untuk mengatasi rasa sakit. Ia sangat memimpikan kehidupan normal seperti yang lain pada umumnya. Tapi, sahabat sejatinya, Horan, selalu membuat hidup Iqbal penuh semangat. Horan selalu mengatakan, “Hanya memiliki satu ginjal, tak akan membuatmu kehilangan hak untuk dapat hidup normal” Itu membuat Iqbal merasa bahagia.

Suatu hari, Iqbal terlihat sangat lemas. Horan yang melihatnya, tak dapat menahan rasa iba.
“Ada apa?” tanya Horan.
“Tidak, aku tak apa-apa.” jawab Iqbal
“Hey, sudah kubilang jangan ikut pelajaran olahraga!” kata Horan.
“Ah, aku hanya ingin mencoba melakukan itu. Apa salah? Satu kali saja.” jawab Iqbal

Suasan
... baca selengkapnya di Persahabatan yang Abadi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan

Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PANGERAN MATAHARI DARI PUNCAK MERAPI

Lelaki berpakaian merah itu berlari seperti dikejar setan. Dalam kegelapan malam tubuhnya beberapa kali membentur pohon, pakaiannya robek-robek terkait duri, bahkan kulitnya penuh dengan barut luka yang menjadi perih akibat teresap keringat. Namun semua itu tidak diperdulikannya. Dia lari terus sekencang yang bisa dilakukannya walau nafasnya mulai menyesak dan lidahnya terjulur-julur seperti anjing gila. Di tangan kirinya ada kantung kain.

Sambil berlari dia berulang kali berpaling ke arah timur. Saat demi saat langit di jurusan itu tampak menjadi terang. Hal inilah yang agaknya ditakuti orang berpakaian merah itu. Sebentar-sebentar dari mulutnya terlontar kata-kata "Celaka.....! Celaka diriku! Tak mungkin aku mencapai tempat itu sebelum matahari terbit! Celaka! Mati....! Aku akan mati!" Orang ini berlari terus. Berusaha lebih kecang. Namun tenaganya hampir punah. Kedua kakinya seperti diberati batu besar. Beberapa kali dia terserandung jatuh tapi bangkit kembali dan berlari lagi. Berpaling kembali ke timur, langit di sana tampak semakin terang.

"Celaka! Celaka diriku.....!" Sekali lagi dia tersungkur di tanah. Kantung kain yang dibawanya terlepas. Cepat-cepat benda ini diambilnya lalu dia bangkit dan lari lagi.

Di pepohonan mulai
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu